Multi-Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis (MOORA) adalah Sistem multi-objektif yang mengoptimalkan dua atau lebih attribut yang saling bertentangan secara bersamaan.
author : cahya dsn
,
published on : March 12th, 2018
updated on : March 13th, 2021
Multi-Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis (MOORA) adalah sistem multi-objektif yang mengoptimalkan dua atau lebih attribut yang saling bertentangan secara bersamaan. Metode ini diterapkan untuk memecahkan masalah dengan perhitungan matematika yang kompleks(Brauers,Zavadskas 2008
)
Moora diperkenalkan oleh Brauers
dan Zavadskas
pada tahun 2006
, diterapkan untuk memecahkan banyak permasalahan ekonomi ,manajerial dan konstruksi dengan perhitungan rumus matematika dengan hasil yang tepat (Gadakh, 2011
). Pada awalnya metode ini diperkenalkan oleh ,Brauers
pada tahun 2004
sebagai "Multi-Objective Optimization" yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah pengambilan keputusan yang rumit pada lingkungan pabrik.
Metode MOORA memiliki tingkat fleksibilitas dan kemudahan untuk dipahami dalam memisahkan bagian subjektif dari suatu proses evaluasi kedalam kriteria bobot keputusan dengan beberapa atribut pengambilan keputusan (Mandal , Sarkar, 2012
). Metode ini memiliki tingkat selektifitas yang baik karena dapat menentukan tujuan dari kriteria yang bertentangan. Di mana kriteria dapat bernilai menguntungkan (benefit) atau yang tidak menguntungkan (cost).
Metode moora diterapkan untuk memecahkan banyak permasalahan ekonomi, manajerial dan konstruksi pada sebuah perusahaan maupun proyek. Metode ini memiliki tingkat selektifitas yang baik dalam menentukan suatu alternatif. Pendekatan yang dilakukan MOORA didefinisikan sebagai suatu proses secara bersamaan guna mengoptimalkan dua atau lebih kriteria yang saling bertentangan pada beberapa kendala (Attri and Grover, 2013
).
Keunggulan MOORA sendiri telah diamati bahwa metode MOORA sangat sederhana, stabil, dan kuat, bahkan metode ini tidak membutuhkan seorang ahli di bidang matematika untuk menggunakan nya serta membutuhkan perhitungan matematis yang sederhana. Selain itu juga metode ini juga memiliki hasil yang lebih akurat dan tepat sasaran dalam membantu pengambilan keputusan. Bila dibandingkan dengan metode yang lain metode MOORA bahkan lebih sederhana dan mudah diimplementasikan.
Metode MOORA terdiri dari lima langkah utama (Brauers and Zavadskas, 2006; Chakraborty,2011;
Gadakh, 2011; El-Santawy and Ahmed,
2012,
Kalibatas, et al. 2008, Lootsma, 1999
) yaitu : Menentukan tujuan untuk mengidentifikasi atribut evaluasi yang bersangkutan; Membuat matriks keputusan; Normalisasi; Mengurangi nilai maximax dan minimax ; serta Perangkingan
Adapun langkah penyelesaian dari metode MOORA secara lebih terinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Menentukan tujuan untuk mengidentifikasi attribut evaluasi yang bersangkutan dan menginputkan nilai kriteria pada suatu alternatif dimana nilai tersebut nantinya akan diproses dan hasilnya akan menjadi sebuah keputusan.
Mewakilkan semua informasi yang tersedia untuk setiap attribut dalam bentuk matriks keputusan. Data pada persamaan [MOO-01] mempersentasikan sebuah matriks Xm x n
. Dimana xij
adalah pengukuran kinerja dari alternatif ith
pada attribut jth
, m
adalah jumlah alternatif dan n
adalah jumlah attribut /kriteria. Kemudian sistem ratio dikembangkan dimana setiap kinerja dari sebuah alternatif pada sebuah attribut dibandingkan dengan penyebut yang merupakan wakil untuk semua alternatif dari attribut tersebut. Berikut adalah perubahan nilai kriteria menjadi sebuah matriks keputusan :
Keterangan
j
pada kriteria i
Normalisasi bertujuan untuk menyatukan setiap element matriks sehingga element pada matriks memiliki nilai yang seragam. Brauers
, menyimpulkan bahwa untuk penyebut, pilihan terbaik adalah akar kuadrat dari jumlah kuadrat dari setiap alternatif per attribut (Brauers 2008
). Rasio ini dapat dinyatakan sebagai berikut
Keterangan
j
pada kriteria i
j
pada kriteria i
Ukuran yang dinormalisasi ditambahkan dalam kasus maksimasi (untuk attribut yang menguntungkan) dan dikurangi dalam minimisasi (untuk attribut yang tidak menguntungkan) atau dengan kata lain mengurangi nilai maximum dan minimum pada setiap baris untuk mendapatkan rangking pada setiap baris, jika dirumuskan maka:
Keterangan
j
Pemberian nilai bobot pada kriteria, dengan ketentuan nilai bobot jenis kriteria maximum lebih besar dari nilai bobot jenis kriteria minimum.
Untuk menandakan bahwa sebuah atribut lebih penting itu bisa di kalikan dengan bobot yang sesuai (koefisien signifikasi) (Brauers et al.2009 dalam Ozcelik, 2014
).
Berikut rumus menghitung nilai Optimasi Multiobjektif MOORA, perkalian bobot kriteria terhadap nilai atribut maximum dikurang perkalian bobot kriteria terhadap nilai atribut minimum, jika dirumuskan maka:
Keterangan
j
j
terhadap semua atributNilai yi
dapat menjadi positif atau negatif tergantung dari total maksimal (atribut yang menguntungkan) dalam matriks keputusan. Sebuah urutan peringkat dari yi
menunjukkan pilihan terahir. Dengan demikian alternatif terbaik memiliki nilai yi
tertinggi sedangkan alternatif terburuk memiliki nilai yi
terendah.
Output Dari Perhitungan Metode MOORA
yi
) tertinggi maka alternatif tersebut merupakan alternatif terbaik dari data yang ada, alternatif ini akan dipilih sesuai dengan permasalahan yang ada karena ini merupakan pilihan terbaik.yi
) terendah adalah alternatif yang terburuk dari data yang ada.Evaluasi penilaian Produk Curling Iron Terbaik dari 5 produk alternatif yang akan dibeli. Akan dipilih satu produk terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Konsepnya adalah mencari produk Curling Iron yang memiliki karakteristik terbaik dari beberapa atribut/kriteria yang dinilai.
Dalam contoh kasus ini diperoleh data awal sebagai berikut
No | Kode | Merk | Bahan | Harga | Pengatur Suhu | Ukuran | Garansi |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | A1 | Sayota Curly HC 80 | Stainless | 125.000 | Tidak | 30 x 10 x10 | Tidak Ada |
2 | A2 | Philips Curly HP 8605 | Keramik | 575.000 | Ya | 20 x 5 x 10 | 1 Tahun |
3 | A3 | Wigo W-811 Curling Iron | Aluminium | 199.000 | Ya | 32 x 6 x 7 | 1 Bulan |
4 | A4 | Rui Zhi Tools Curling Iron | Aluminium | 249.000 | Ya | 20 x 5 x 10 | 1 Bulan |
5 | A5 | Sonar Tourmalin SN-1071 | Tourmalin | 287.000 | Ya | 40 x 32 x 60 | Tidak Ada |
Sistem Pendukung Keputusan termasuk Fuzzy yang tergolong Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan.
Pada dasarnya, ada 3 (tiga) pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subjektif, pendekatan objektif dan pendekatan integrasi antara subjektif dan objektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subjektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subjektivitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Pada pendekatan objektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektivitas dari pengambil keputusan.
Berdasarkan data di atas, selanjutnya di fuzzy kan. Berikut pemberian nilai masing-masing kriteria. Enam bilangan fuzzy, yaitu Sangat Buruk (SB1), Buruk (B1), Cukup (C), Baik (B2), Cukup Baik (CB) Sangat Baik (SB2)
Bahan | Bilangan Fuzzy | Nilai |
---|---|---|
Tourmalin | Sangat baik | 50 |
Keramik | Cukup Baik | 40 |
Aluminium | Baik | 30 |
Stainles | Cukup | 20 |
Besi | Buruk | 10 |
Harga | Bilangan Fuzzy | Nilai |
---|---|---|
50.000 – 250.000 | Sangat Baik | 50 |
251.000 - 450.000 | Cukup Baik | 40 |
451.000 – 650.000 | Baik | 30 |
Dilengkapi Pengatur Suhu | Bilangan Fuzzy | Nilai |
---|---|---|
Ya | Sangat Baik | 50 |
Tidak | Buruk | 20 |
Ukuran (P x L x T) | Bilangan Fuzzy | Nilai |
---|---|---|
1x1x1 - 15x15x15 | Sangat baik | 50 |
16x16x16 - 30x30x30 | Cukup Baik | 40 |
31x31x31 - 45x45x45 | Baik | 30 |
46x46x46 - 60x60x60 | Cukup | 20 |
61x61x61 - 75x75x75 | Buruk | 10 |
Garansi | Bilangan Fuzzy | Nilai |
---|---|---|
>=1 tahun | Sangat baik | 50 |
<= 1 tahun | Cukup Baik | 40 |
Tidak ada | Baik | 30 |
Berdasarkan nilai-nilai fuzzy dari tiap kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya, nilai kriteria pada masing-masing alternatif yang ada pada tabel 1 sebelumnya menjadi seperti berikut ini:
No | Kode | Merk | Bahan | Harga | Pengatur Suhu | Ukuran | Garansi |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | A1 | Sayota Curly HC 80 | 20 | 50 | 20 | 40 | 30 |
2 | A2 | Philips Curly HP 8605 | 40 | 30 | 50 | 40 | 50 |
3 | A3 | Wigo W-811 Curling Iron | 30 | 50 | 50 | 30 | 40 |
4 | A4 | Rui Zhi Tools Curling Iron | 30 | 50 | 50 | 40 | 40 |
5 | A5 | Sonar Tourmalin SN-1071 | 50 | 40 | 50 | 30 | 30 |
Berikutnya adalah menentukan jenis tiap kriteria, yaitu termasuk kriteria benefit atau cost. Penentuan ini berdasarkan informasi:
Dan ditentukan juga nilai bobot dari masing-masing kriterianya sebagai berikut
No | Kode | Kriteria | Type | Bobot | Satuan |
---|---|---|---|---|---|
1 | K1 | Bahan Pembuatan | benefit | 2.2 | - |
2 | K2 | Pengaturan Suhu | benefit | 2.1 | °C |
3 | K3 | Garansi | benefit | 2.1 | Tahun/Bulan |
4 | K4 | Harga | cost | 1.8 | Rp. |
5 | K5 | Ukuran | cost | 1.8 | P x L x T |
Berdasarkan data pada tabel 7 dan tabel 8 dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Alternatif | Kriteria | ||||
---|---|---|---|---|---|
Bahan | Pengatur Suhu | Garansi | Harga | Ukuran | |
K1 | K2 | K3 | K4 | K5 | |
A1 | 20 | 20 | 30 | 50 | 40 |
A2 | 40 | 50 | 50 | 30 | 40 |
A3 | 30 | 50 | 40 | 50 | 30 |
A4 | 30 | 50 | 40 | 50 | 40 |
A5 | 50 | 50 | 30 | 40 | 30 |
Berdasarkan nilai pada tabel 9 diperoleh data matrik keputusan (X
) sebgai berikut
X = | 20 | 20 | 30 | 50 | 40 | ||
40 | 50 | 50 | 30 | 40 | |||
30 | 50 | 40 | 50 | 30 | |||
30 | 50 | 40 | 50 | 40 | |||
50 | 50 | 30 | 40 | 30 |
Langkah berikutnya, sesuai dengan persamaan [MOO-02] adalah menentukan nilai normalisasi untuk tiap kriteria dari setiap alternatif, dan membuatnya menjadi sebuah matriks Normalisasi. Perhitungan detailnya untuk tiap kriteria dan alternatif adalah sebagai berikut:
Dari perhitungan nilai normalisasi di atas, maka diperoleh matriks Nilai Normalisasi (X*
) sebagai berikut
X* = | 0.25 | 0.2 | 0.35 | 0.5 | 0.49 | ||
0.5 | 0.49 | 0.58 | 0.3 | 0.49 | |||
0.38 | 0.49 | 0.46 | 0.5 | 0.37 | |||
0.38 | 0.49 | 0.46 | 0.5 | 0.49 | |||
0.63 | 0.49 | 0.35 | 0.4 | 0.37 |
Perhitungan Nilai Optimasi Multiobjektif MOORA (max-min) dalam contoh kasus ini mengacu pada persamaan [MOO-04] karena tiap kriteria memiliki bobot (W
) tersendiri. Nilai optimasi ini dihitung untuk setiap alternatif yang diberikan. Nilai tersebut merupakan jumlah perkalian bobot kriteria dengan nilai atribut maksimun (max
) yaitu nilai atribut bertipe benefit dikurangi dengan jumlah perkalian dari bobot kriteria dengan nilai atribut minimum (min
) yaitu nilai atribut bertipe cost. Perhitungan manualnya ditunjukkan seperti dalam perhitungan berikut ini:
y*1
)y*2
)y*3
)y*4
)y*5
)Dari hasil perhitungan Nilai Optimasi sebelumnya, dapat diurutkan hasilnya dari yang terbesar sampai yang terkecil; dimana nilai optimasi dari alternatif yang terbesar merupakan alternatif terbaik dari data yang ada dan merupakan alternatif yang terpilih, sedangkan alternatif dengan nilai optimasi terendah adalah yang terburuk dari data yang ada. Dalam urutan dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil, diperoleh :
y*2=1.9244823272162
y*5=1.7582467317332
y*3=1.2663859510459
y*4=1.0448212672831
y*1=-0.092605618335214
Sehingga hasil akhir dari DSS MOORA Method ini adalah dipilih alternatif y*2
(Philips Curly HP 8605) dengan Nilai Optimasi sebesar 1.9244823272162
Untuk melengkapi artikel ini, berikut ini akan diberikan gambaran implementasi Metode MOORA dengan menggunakan PHP.
Uraian diberikan secara langkah per langkah agar memudahkan pemahaman dalam pembuatan aplikasinya. Dimulai dari rancangan schema database-nya hingga langkah-langkah implemantasi proses sesuai Metode MOORA yang sudah dijelaskan sebelumnya, dengan menggunakan data sesuai dengan contoh kasus yang diberikan.
Sebagai bahan pembelajaran aplikasi dengan MOORA Method ini, dibuat database db_dss
(dalam hal ini menggunakan MySQL/MariaDB Database server) sebagai berikut:
CREATE DATABASE IF NOT EXISTS db_dss; USE db_dss;
Data-data kriteria seperti dalam Tabel 8 direpresentasikan dalam bentuk table database sebagai berikut:
DROP TABLE IF EXISTS moo_kriteria; CREATE TABLE IF NOT EXISTS moo_kriteria( id_kriteria TINYINT(3) UNSIGNED AUTO_INCREMENT, kriteria VARCHAR(100) NOT NULL, type SET('benefit','cost') NOT NULL, bobot FLOAT NOT NULL, PRIMARY KEY(id_kriteria) )ENGINE=MyISAM; INSERT INTO moo_kriteria(id_kriteria,kriteria,type,bobot) VALUES (1,'Bahan Pembuatan','benefit',2.2), (2,'Pengaturan Suhu','benefit',2.1), (3,'Garansi','benefit',2.1), (4,'Harga','cost',1.8), (5,'Ukuran','cost',1.8);
Data-data alternatif yang terdapat dalam contoh kasus (Tabel 7) dibuatkan script SQL-nya seperti ini:
DROP TABLE IF EXISTS moo_alternatif; CREATE TABLE IF NOT EXISTS moo_alternatif( id_alternatif TINYINT(3) UNSIGNED AUTO_INCREMENT, alternatif VARCHAR(100) NOT NULL, bahan VARCHAR(50) NOT NULL, harga INT(11) NOT NULL, pengatur SET('Ya','Tidak') NOT NULL, ukuran VARCHAR(50) NOT NULL, garansi VARCHAR(50) NOT NULL, PRIMARY KEY(id_alternatif) )ENGINE=MyISAM; INSERT INTO moo_alternatif(id_alternatif,alternatif,bahan,harga,pengatur,ukuran,garansi) VALUES (1,'Sayota Curly HC 80','Stainless',125.000,'Tidak','30 x 10 x10','Tidak Ada'), (2,'Philips Curly HP 8605','Keramik',575.000,'Ya','20 x 5 x 10','1 Tahun'), (3,'Wigo W-811 Curling Iron','Aluminium',199.000,'Ya','32 x 6 x 7','1 Bulan'), (4,'Rui Zhi Tools Curling Iron','Aluminium',249.000,'Ya','20 x 5 x 10','1 Bulan'), (5,'Sonar Tourmalin SN-1071','Tourmalin',287.000,'Ya','40 x 32 x 60','Tidak Ada');
Nilai data dari semua kriteria dari tiap-tiap alternatif, yang merupakan nilai dari matriks keputusan (Tabel 9) dibuatkan query SQL-nya sebagai berikut:
DROP TABLE IF EXISTS moo_nilai; CREATE TABLE IF NOT EXISTS moo_nilai( id_nilai INT(11) UNSIGNED AUTO_INCREMENT, id_alternatif TINYINT(3) UNSIGNED, id_kriteria TINYINT(3) UNSIGNED, nilai TINYINT(3) UNSIGNED NOT NULL, PRIMARY KEY(id_nilai) )ENGINE=MyISAM; INSERT INTO moo_nilai(id_alternatif,id_kriteria,nilai) VALUES (1,1,20),(1,2,50),(1,3,20),(1,4,40),(1,5,30), (2,1,40),(2,2,30),(2,3,50),(2,4,40),(2,5,50), (3,1,30),(3,2,50),(3,3,50),(3,4,30),(3,5,40), (4,1,30),(4,2,50),(4,3,50),(4,4,40),(4,5,40), (5,1,50),(5,2,40),(5,3,50),(5,4,30),(5,5,30);
Dari database yang sudah dibuat, kita bisa membuat script php untuk membuat koneksi ke database server dengan extension mysqli sebagai berikut:
<?php
//-- konfigurasi database
$dbhost = 'localhost';
$dbuser = 'root';
$dbpass = '';
$dbname = 'db_dss';
//-- koneksi ke database server dengan extension mysqli
$db = new mysqli($dbhost,$dbuser,$dbpass,$dbname);
//-- hentikan program dan tampilkan pesan kesalahan jika koneksi gagal
if ($db->connect_error) {
die('Connect Error ('.$db->connect_errno.')'.$db->connect_error);
}
?>
Sesuaikan nilai-nilai $dbhost,$dbuser,$dbpass
dan $dbname
dengan konfigurasi database yg digunakan.
Sebelum dilakukan perhitungan-perhitungan menggunakan metoda MOORA dengan menggunakan PHP, maka terlebih dahulu kita menyiapkan data yang akan diolah dengan mengambil (fetching) data dari database, dan disimpan (assign) ke dalam variabel-variabel PHP.
Data-data yang diambil tersebut meliputi data-data primer -- yaitu data kriteria dan bobot -- serta data-data sekunder yaitu data kandidat/alternatif beserta data penilaiannya (nilai)
Data parameter kriteria yang akan digunakan dalam perhitungan metode MOORA ini diambil dari tabel moo_kriteria
dan dimasukkan ke dalam variabel $kriteria
yang berupa array multidimensi. Variabel $kriteria
ini mempunyai index berupa id_kriteria
dan berisi item data array yang menyimpan data-data nama kriteria, type (benefit/cost), dan bobot dari masing-masing kriteria tersebut.
<?php
//-- query untuk mendapatkan semua data kriteria di tabel moo_kriteria
$sql = 'SELECT * FROM moo_kriteria';
$result = $db->query($sql);
//-- menyiapkan variable penampung berupa array
$kriteria=array();
//-- melakukan iterasi pengisian array untuk tiap record data yang didapat
foreach ($result as $row) {
$kriteria[$row['id_kriteria']]=array($row['kriteria'],$row['type'],$row['bobot']);
}
?>
Pada contoh kasus yang disajikan, variabel $kriteria[1]
berisi nilai berupa array('Bahan Pembuatan','benefit',2.2)
Kode PHP berikutnya adalah merupakan script untuk mengambil nilai data alternatif yang tersimpan pada tabel moo_alternatif
dan menyimpannya ke dalam variabel $alternatif
<?php
//-- query untuk mendapatkan semua data kriteria di tabel moo_alternatif
$sql = 'SELECT * FROM moo_alternatif';
$result = $db->query($sql);
//-- menyiapkan variable penampung berupa array
$alternatif=array();
//-- melakukan iterasi pengisian array untuk tiap record data yang didapat
foreach ($result as $row) {
$alternatif[$row['id_alternatif']]=
array(
$row['alternatif'],
$row['bahan'],
$row['harga'],
$row['pengatur'],
$row['ukuran'],
$row['garansi']
);
}
?>
Data sample penilaian yang tersimpan pada tabel moo_nilai
di-fetching dan di-assign ke variabel array dua dimensi $sample
. Kode script PHP-nya adalah seperti berikut ini :
<?php
//-- query untuk mendapatkan semua data sample penilaian di tabel moo_nilai
$sql = 'SELECT * FROM moo_nilai ORDER BY id_alternatif,id_kriteria';
$result = $db->query($sql);
//-- menyiapkan variable penampung berupa array
$sample=array();
//-- melakukan iterasi pengisian array untuk tiap record data yang didapat
foreach ($result as $row) {
//-- jika array $sample[$row['id_alternatif']] belum ada maka buat baru
//-- $row['id_alternatif'] adalah id kandidat/alternatif
if (!isset($sample[$row['id_alternatif']])) {
$sample[$row['id_alternatif']] = array();
}
$sample[$row['id_alternatif']][$row['id_kriteria']] = $row['nilai'];
}
?>
Nilai dari variabel $sample
ini adalah merupakan representasi dari matriks keputusan (lihat Membuat Matriks Keputusan]
Dari Matriks Keputusan ($sample
) yang diperoleh dari hasil fetching data di atas, kemudian dibuatkan matriks normalisasinya dengan mengacu pada persamaan [MOO-02].
<?php
//-- inisialisasi nilai normalisasi dengan nilai dari $sample
$normal=$sample;
foreach($kriteria as $id_kriteria=>$k){
//-- inisialisasi nilai pembagi tiap kriteria
$pembagi=0;
foreach($alternatif as $id_alternatif=>$a){
$pembagi+=pow($sample[$id_alternatif][$id_kriteria],2);
}
foreach($alternatif as $id_alternatif=>$a){
$normal[$id_alternatif][$id_kriteria]/=sqrt($pembagi);
}
}
?>
<?php
//-- menyiapkan variabel untuk menyimpan data yang sudah dioptimasi
$optimasi=array();
foreach($alternatif as $id_alternatif=>$a){
$optimasi[$id_alternatif]=0;
foreach($kriteria as $id_kriteria=>$k){
$optimasi[$id_alternatif]+=$normal[$id_alternatif][$id_kriteria]*($k[1]=='benefit'?1:-1)*$k[2];
}
}
?>
Proses perangkingan dilakukan dengan mengurutkan nilai optimasi berdasarkan besar nilainya, dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil; dimana kandidat/alternatif dengan nilai optimasi yang terbesar adalah yang terpilih. Proses perangkingan ini dituliskan dalam PHP seperti berikut ini :
<?php
//--mengurutkan data secara descending dengan tetap mempertahankan key/index array-nya
arsort($optimasi);
//-- mendapatkan key/index item array yang pertama
$index=key($optimasi);
//-- menampilkan hasil akhir:
echo "Hasilnya adalah alternatif <b>{$alternatif[$index][0]}</b> ";
echo "dengan nilai optimasi <b>{$optimasi[$index]}</b> yang terpilih";
?>
Hasil akhir dari aplikasi PHP ini adalah berupa teks :
'Hasilnya adalah alternatif Philips Curly HP 8605 dengan nilai akhir 1.9244823272162 yang terpilih
'.
Source code selengkapnya bisa dilihat di tautan ini source
Berikut simpulan yang dapat diambil dari contoh kasus dengan metode Multi-Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis (MOORA) tersebut: