author : cahya dsn,
published on : March 14th, 2019 updated on : July 8th, 2019
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min.
Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975.(Kusumadewi 2003)
Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan:
Pada Metode Mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy, dan di antara setiap variabel input maupun output terdapat variabel linguistik.
Pada Metode Mamdani, setelah diperoleh variabel input dan output, langkah selanjutnya adalah menentukan aplikasi fungsi implikasi, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min. Secara umum dapat dituliskan:
Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri-dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu: max, additive dan probabilistik OR (probor).
Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output dengan menggunakan operator OR (union). Jika semua proposisi telah dievaluasi, maka output akan berisi suatu himpunan fuzzy yang merefleksikan konstribusi dari tiap-tiap proposisi. Secara umum dapat dituliskan:
dengan:
$\mu_{sf}[x_i]$ = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i;Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan bounded-sum terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan:
dengan:
$\mu_{sf}[x_i]$ = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i;
$\mu_{kf}[x_i]$ = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i;
Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan product terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan:
dengan:
$\mu_{sf}[x_i]$ = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i;
$\mu_{kf}[x_i]$ = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i;
Dan metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy Mamdani, yaitu Metode MAX (maximum).
Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crsip tertentu sebagai output, seperti terlihat dalam gambar berikut:
Ada beberapa metode defuzzifikasi pada komposisi aturan MAMDANI, diantaranya yaitu metode Centroid (COA Centroid of Area), bisektor (BOA Bisector of Area), MOM, LOM, dan SOM seperti pada gambar berikut ini:
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat (z*) daerah fuzzy. Metode centroid dapat disebut Center of Area (Center of Gravity) adalah metode yang paling lazim dan paling banyak diusulkan oleh banyak peneliti untuk digunakan. Dituliskan dalam rumusan sebagai berikut
untuk domain diskret, dengan $d_i$ adalah nilai keluaran pada aturan ke-i dan $\mu_{A_i}(d_i)$ adalah derajat keanggotaan nilai keluaran pada aturan ke-i sedangkan $n$ adalah banyaknya aturan yang digunakan. Sedangkan untuk domain continue dipergunakan persamaan sebagai berikut :
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai pada domain fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan separuh dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy. Secara umum ditulisakan dalam rumusan sebagai berikut:
dengan:
$\alpha=min\{z|z\in Z\}$
$\beta=max\{z|z\in Z\}$
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.
Keuntungan dari Metode ini adalah mudah untuk dihitung. Sedangkan kerugiannya adalah
dengan sedikit perubahan pada data pengamatan dapat menyebabkan perbedaan hasil yang besar(Kóczy 2001)
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.
Jika fungsi keanggotaan agregat memiliki nilai maksimum yang unik, maka MOM, SOM, dan MOM semuanya memiliki nilai yang sama
Sistem Pendukung Keputusan dengan metode fuzzy dapat diterapkan di berbagai bidang. Dalam makalah ini akan dibahas penentuan banyaknya produksi Sirup Belimbing dengan merek "Barokah". Merek dagang Barokah tersebut merupakan hasil dari usaha rumahan yang terletak di sekitaran kota Depok.
Melihat realita yang terjadi dilapangan usaha yang bergerak di bidang produksi sirup belimbing ini mengalami tantangan yang sangat dilematis. Permasalahan yang sering terjadi yaitu adanya tingkat persaingan yang sangat tinggi, menunutut perusahaan lebih berdaya guna dalam mengakses jumlah produksi.
Dengan logika fuzzy, akan dihasilkan suatu model dari suatu sistem yang mampu memperkirakan jumlah produksi. Dengan dibuatnya sistem ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam membuat keputusan untuk menentukan jumlah produksi yang harus diproduksi agar persediaan barang di gudang stabil.
Pada proses penjualan, untuk setiap wilayahnya setiap minggu mengajukan permintaan dan penyetorannya juga dilakukan seminggu sekali. Wilayah pemasarannya untuk saat ini hanya di Depok yaitu di pasar Depok Lama dan di pasar Depok Jaya. Berdasarkan data penjualan dari masing-masing wilayah maka akan digabungkan sehingga akan didapatkan data keseluruhan dari perusahaan ini.
Data yang diambil adalah data variabel permintaan barang dan persediaan barang pada 11 minggu terakhir. Berikut merupakan data permintaan barang dan persediaan barang pada 11 minggu terakhir.
| Minggu ke | Permintaan | Persediaan | Produksi |
|---|---|---|---|
| 1 | 618 | 321 | 724 |
| 2 | 529 | 338 | 654 |
| 3 | 557 | 319 | 604 |
| 4 | 615 | 342 | 630 |
| 5 | 576 | 349 | 657 |
| 6 | 574 | 308 | 626 |
| 7 | 642 | 344 | 637 |
| 8 | 639 | 316 | 619 |
| 9 | 618 | 336 | 730 |
| 10 | 584 | 297 | 729 |
| 11 | 558 | 266 | 706 |
Data dalam 11 minggu terakhir dapat disimpulkan , permintaan terbesar mencapai 642, permintaan terkecil mencapai 529, dan rata-rata permintaan mencapai 592. Persediaan barang terbanyak mencapai 349, persediaan terkecil mencapai 266, dan rata-rata persediaan mencapai 321.
Adapun Rule yang telah ditetapkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
Menentukan variabel yang terkait dalam proses yang akan ditentukan dan fungsi fuzzifikasi yang sesuai. Pada kasus ini , ada 3 variabel yang akan dimodelkan, yaitu
Permintaan $\mu_{pmt}$ terdiri dari 3 (tiga) himpunan fuzzy, yaitu TURUN, RATA-RATA, dan NAIK. Berdasarkan dari data permintaan 11 minggu terakhir, maka fungsi keanggotaan dirumuskan sebagai berikut:
$\mu_{pmt[RATA-RATA]}(525)=\frac{642-525}{642-592}=\frac{117}{50}=2.34$
$\mu_{pmt[NAIK]}(525)$
$\mu_{pmt[TURUN]}(525)$
Persediaan $\mu_{psd}$, terdiri atas 3 (tiga) himpunan fuzzy, yaitu SEDIKIT, RATA-RATA dan BANYAK. Berdasarkan dari data persediaan 11 minggu terakhir, maka fungsi keanggotaan dirumuskan sebagai berikut:
$\mu_{psd[SEDIKIT]}(253)=\frac{349-253}{349-321}=\frac{96}{28}=3.4285714285714$
$\mu_{psd[RATA-RATA]}(253)$
$\mu_{psd[BANYAK]}(253)$
Produksi $\mu_{prd}$, terdiri atas 3 (tiga) himpunan fuzzy, yaitu BERKURANG, RATA-RATA dan BERTAMBAH. Fungsi keanggotaan dirumuskan sebagai berikut:
Sebagai pelengkap artikel Fuzzy Inference System (FIS) Mamdani pada bagian ini akan dibahas langkah-langkah dalam implementasinya dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL/MariaDB.
Sebagai bahan pembelajaran aplikasi Fuzzy Inference System Mamdani ini; dibuat database (dalam hal ini menggunakan MySQL/MariaDB Database server) sebagai berikut:
CREATE DATABASE IF NOT EXISTS db_expert; USE db_expert;
Awalnya membuat dulu database dengan nama db_expert jika belum ada database dengan nama tersebut, kemudian gunakan database tersebut dengan memakai sintak USE db_expert;
Beberapa simpulan yang bisa diperoleh adalah